SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topic
penyuluhan : Circumsisi
Pokok bahasan : Circumsisi teknik dorsumsisi (khitan)
Sub pokok bahasan : Manfaat circumsisi
Waktu dan tempat pertemuan : Selasa, 28 juni 2011 di kelas s1_1a STIKES Kepanjen
Sasaran : Mahasiswa S1 keperawatan kepanjen
Tujuan umum : Setelah penyuluhan, peserta penyuluhan mendapat
pengetahuan dan memahami hal-hal mengenai cara melakukan circumsisi secara tepat baik manfaat, alat maupun perawatan paska
circumsisi.
Tujuan khusus : Setelah diberikan penjelasan tentang materi
yang diberikan, sasaran dapat :
§ Peserta penyuluhan mengetahui sekilas tentang circumsisi
§ Peserta penyuluhan mengerti dan memahami pengertian circumsisi
§ Peserta penyuluhan dapat mengerti tentang manfaat circumsisi
§ Peserta penyuluhan mengetahui alat-alat yang diperlukan
dalam circumsisi
§ Peserta penyuluhan dapat melakukan cara-cara circumsisi
secara tepat
§ Peserta penyuluhan dapat melakukan circumsisi dengan
benar
Kegiatan belajar mengajar
Tahap kegiatan
|
Waktu
|
Kegiatan perawat
|
Kegiatan klien
|
media
|
Pendahuluan
|
5 menit
|
§ Memperkenalkan diri
§ Mempersiapkan diri
§ Menyamakan persepsi
§ Menyatakan tujuan pokok
|
§ Mendengarkan
§ Bertanya mengenai perkenalan dan tujuan jika ada yang
kurang jelas
|
Kata-kata atau kalimat
|
Penyajian
|
10 menit
|
§ Menyaikan materi tentang :
1.
Pengertian
circumsisi
2.
Manfaat
circumsisi
3.
Alat-alat
yang dibutuhkan dalam circumsisi
4.
Cara
circumsisi
5.
Tips
perawatan paska circumsisi
§ Melakukan diskusi (menjawab pertanyaan)
|
§ Mendengarkan materi yang dijelaskan
§ Dapat mengetahui alat-alat yang diperlukan dalam
circumsisi
§ Melihat dan mendengarkan dengan seksama
§ Bertanya mengenai hal yang belum di mengerti
|
§ leaflet
|
Penutup
|
5 menit
|
§ Melakukan evaluasi dengan memberikan pertanyaan
sederhana
§ Menyampaikan hasil evaluasi
|
§ Menjawab soal-soal evaluasi
§ Mendengaran
|
Kalimat / kata-kata
|
Materi pengajaran :
1.
Sekilas tentang circumsisi
circumsisi adalah pemotongan kulit kulup dari penis dengan menggunakan
suatu alat untuk melakukannya.
2.
Pengertian circumsisi teknik
dorsumsisi
Circumsisi Teknik Dorsumsisi adalah teknik
sirkumsisi dengan cara memotong preputium pada bagian dorsal pada jam 12
sejajar sumbu panjang penis ke arah proksimal, kemudian dilakukan pemotongan
sirkuler kekiri dan kekanan sejajar sulcus coronarius.
3.
Manfaat
circumsisi
Manfaat dari sirkumsisi adalah menjaga kebersihan penis dan membuang kulup
yang terdapat pada penis tersebut, karena dilapisan dalam dari kulup tersebut
terdapat mukosa yang mengandung sel-sel yang mudah diserang virus AIDS, karena
bukan hanya jumlah virus yang banyak akibat adanya tipe dari sel saja, tetapi
kulup tersebut juga akan menjadi media transmisi virus dari pria kepada
pasangannya. Ditambah lagi terdapat banyaknya sel yang mengandung virus di
tempat tersebut, sehingga tempat tersebut menjadi transmisi yang sangat mudah.
Sehingga pria yang disirkumsisi sudah terbukti dapat melindungi dirinya dari berbagai
penyakit sexual, seperti trikomona, bakterial vaginosis dan infeksi virus AIDS, namun ternyata bukan
hanya dapat melindungi dirinya sendiri tetapi juga dapat melindungi wanita
pasangannya hingga 30% dari infeksi HIV, hal ini disebabkan karena struktur
kulup dari penis dihilangkan saat sirkumsisi.
4.
Alat-alat yang
dibutuhkan
1.
Sarung tangan steril 2 pasang
2.
Kasa steril
3.
Disinfektan, seperti povidone iodine
4.
Klem untuk disinfeksi
5.
Doek lubang steril
6.
Spuit 2.5 atau 5 cc steril
7.
Lidokain untuk anestesi infiltrasi
8.
2 atau 3 klem lurus
9.
2 atau 3 klem arteri kecil
10.
Sonde
11.
Gunting jaringan
12.
Gunting benang
13.
Benang bedah yang cepat diserap, misalnya plain catgut
3/0 secukupnya
14.
Jarum jahit cutting lengkungan ½ , atau lebih baik bila
ada dengan jarum jahit a-traumatic cutting
15.
Needle holder
16.
Pinset
5.
Cara circumsisi
1.
Disinfeksi penis dan sekitarnya dengan cairan disinfeksi
2.
Persempit lapangan tindakan dengan doek lubang steril
3.
Lakukan anestesi infiltrasi subkutan dimulai dari pangkal
penis melingkar. Bila perlu tambahkan juga pada daerah preputium yang akan
dipotong dan daerah ventral
4.
Tunggu 3 – 5 menit dan yakinkan anestesi lokal sudah
bekerja dengan mencubitkan pinset
5.
Bila didapati phimosis, lakukan dilatasi dengan klem pada
lubang preputium, lepaskan perlengketannya dengan glans memakai sonde atau klem
sampai seluruh glans bebas. Bila ada smegma, dibersihkan.
6.
Jepit kulit preputium sebelah kanan dan kiri garis median
bagian dorsal dengan 2 klem lurus. Klem ketiga dipasang pada garis tengah
ventral. (Prepusium dijepit klem pada jam 11, 1 dan jam 6 ditarik ke distal)
7.
Gunting preputium dorsal tepat digaris tengah (diantara
dua klem) kira-kira ½ sampai 1 sentimeter dari sulkus koronarius
(dorsumsisi),buat tali kendali. kulit Preputium dijepit dengan klem bengkok dan
frenulum dijepit dengan kocher
8.
Pindahkan klem (dari jam 1 dan 11 ) ke ujung distal
sayatan (jam 12 dan 12’). Insisi meingkar kekiri dan kekanan dengan arah serong
menuju frenulum di distal penis (pada frenulum insisi dibuat agak meruncing
(huruf V), buat tali kendali )
9.
Cari perdarahan dan klem, ikat dengan benang plain catgut
yang disiapkan.
10.
Setelah diyakini tidak ada perdarahan (biasanya
perdarahan yang banyak ada di frenulum) siap untuk dijahit.Penjahitan dimulai
dari dorsal (jam 12), dengan patokan klem yang terpasang dan jahitan kedua pada
bagian ventral (jam 6). Tergantung banyaknya jahitan yang diperlukan,
selanjutnya jahitan dibuat melingkar pada jam 3,6, 9,12 dan seterusnya
11.
Luka ditutup dengan kasa atau penutup luka lain, dan
diplester. Lubang uretra harus bebas dan sedapat mungkin tidak terkena urin.
6.
Tips perawatan paska
circumsisi
1.
Segeralah minum obat Analgesik
(penghilang nyeri) yang
diberikan dokter
2. Jagalah daerah alat kelamin tetap bersih dan
kering, usahakan celana yang
digunakan anak lebih longgar untuk menghindari gesekan. Apabila sudah kencing,
bersihkan ujung lubang kencing secukupnya secara perlahan, usahakan jangan
mengenai luka khitan.
3. Bengkak pada alat kelamin merupakan kejadian
normal, karena bekas
suntikan obat anestesi/bius di pangkal penis (terutama bagian atas) yang
sebenarnya akan diserap sendiri oleh tubuh dan kempes dalam waktu 1-2 minggu.
4. Mengatur Makanan (Sebenarnya tidak ada
pantangan makanan tertentu yang khusus untuk pasien khitan. Ikan, telur dan
daging bukan suatu “larangan untuk dimakan” karena hal tersebut hanyalah
“mitos” yang salah dan banyak berkembang di masyarakat. Sebaliknya kandungan
vitamin dan protein yang terkandung dalam makanan tersebut diperlukan tubuh
untuk membantu proses penyembuhan luka agar lebih cepat kering)
5. Tidak Perlu berlebihan, biasanya orang yang terlalu khawatir akan
penyembuhan luka pasca khitan menggunakan berbagai obat ataupun salep secara
berlebihan. Hal ini justru sangat tidak dianjurkan karena bisa menjadi kotoran
yang berdampak pada infeksi bila tidak rajin dibersihkan.
Selama 4-5 hari setelah khitan sebaiknya mandi dengan cara dilap tubuhnya.
Selama 4-5 hari setelah khitan sebaiknya mandi dengan cara dilap tubuhnya.
6. Usahakan tidak bergerak terlalu aktif untuk menghindari bengkak (oedem) yang berlebihan.
7. Kontrol dan Melepas Perban (penggantian perban dapat dilakukan setiap 2-3
hari tergantung perkembangan luka khitan. Jika anda sudah mahir hal tersebut
dapat dilakukan sendiri di rumah. Jika merasa kesulitan sebaiknya dibawa ke
dokter, dan lakukan kontrol rutin ke dokter).
DAFTAR PUSTAKA
Handaya, Yuda. 2010. CIRCUMSISI TEKNIK DORSUMSISI (Teknis Melakukan
Sunat), (Online), (http://www.medicalera.com/info_answer.php?
thread=6313, diakses 19 Mei 2011).
Hana, Abu. 2009. 7 TIPS DAN
KIAT PERAWATAN USAI KHITAN, (Online), (http://abuyahya8211.wordpress.com/2009/11/7-tips-dan-kiat-perawatan-usai-khitan/,
diakses 19 Mei 2011).
MML. 2006. Sirkumsisi
(sunat) dapat melindungi wanita dari infeksi HIV, (Online), (http://www.kalbefarma.com/?mn=news&tipe=detail&detail=
18275, diakses 19 Mei 2011).