April 06, 2012

SAP circumsisi tehnik dorcumsisi


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topic penyuluhan                       :    Circumsisi
Pokok bahasan                            :    Circumsisi teknik dorsumsisi (khitan)
Sub pokok bahasan                     :    Manfaat circumsisi
Waktu dan tempat pertemuan   :    Selasa, 28 juni 2011 di kelas s1_1a STIKES                           Kepanjen
Sasaran                                         :    Mahasiswa S1 keperawatan kepanjen
Tujuan umum                              :    Setelah penyuluhan, peserta penyuluhan mendapat pengetahuan dan memahami hal-hal mengenai cara melakukan circumsisi secara     tepat baik manfaat, alat maupun perawatan paska circumsisi.
Tujuan khusus                             :  Setelah diberikan penjelasan tentang materi yang diberikan, sasaran dapat :
§  Peserta penyuluhan mengetahui sekilas tentang circumsisi
§  Peserta penyuluhan mengerti dan memahami pengertian circumsisi
§  Peserta penyuluhan dapat mengerti tentang manfaat circumsisi
§  Peserta penyuluhan mengetahui alat-alat yang diperlukan dalam circumsisi
§  Peserta penyuluhan dapat melakukan cara-cara circumsisi secara tepat
§  Peserta penyuluhan dapat melakukan circumsisi dengan benar


Kegiatan belajar mengajar

Tahap kegiatan
Waktu
Kegiatan perawat
Kegiatan klien
media
Pendahuluan
5 menit
§  Memperkenalkan diri
§  Mempersiapkan diri
§  Menyamakan persepsi
§  Menyatakan tujuan pokok
§ Mendengarkan
§ Bertanya mengenai perkenalan dan tujuan jika ada yang kurang jelas
Kata-kata atau kalimat
Penyajian
10 menit
§  Menyaikan materi tentang :
1.    Pengertian circumsisi
2.    Manfaat circumsisi
3.    Alat-alat yang dibutuhkan dalam circumsisi
4.    Cara circumsisi
5.    Tips perawatan paska circumsisi
§  Melakukan diskusi (menjawab pertanyaan)
§  Mendengarkan materi yang dijelaskan
§  Dapat mengetahui alat-alat yang diperlukan dalam circumsisi
§  Melihat dan mendengarkan dengan seksama
§  Bertanya mengenai hal yang belum di mengerti

§  leaflet
Penutup
5 menit
§  Melakukan evaluasi dengan memberikan pertanyaan sederhana
§  Menyampaikan hasil evaluasi
§  Menjawab soal-soal evaluasi
§  Mendengaran
Kalimat / kata-kata




Materi pengajaran :

1.        Sekilas tentang circumsisi
circumsisi adalah pemotongan kulit kulup dari penis dengan menggunakan suatu alat untuk melakukannya.
2.        Pengertian circumsisi teknik dorsumsisi
Circumsisi Teknik Dorsumsisi adalah teknik sirkumsisi dengan cara memotong preputium pada bagian dorsal pada jam 12 sejajar sumbu panjang penis ke arah proksimal, kemudian dilakukan pemotongan sirkuler kekiri dan kekanan sejajar sulcus coronarius.
3.        Manfaat circumsisi
Manfaat dari sirkumsisi adalah menjaga kebersihan penis dan membuang kulup yang terdapat pada penis tersebut, karena dilapisan dalam dari kulup tersebut terdapat mukosa yang mengandung sel-sel yang mudah diserang virus AIDS, karena bukan hanya jumlah virus yang banyak akibat adanya tipe dari sel saja, tetapi kulup tersebut juga akan menjadi media transmisi virus dari pria kepada pasangannya. Ditambah lagi terdapat banyaknya sel yang mengandung virus di tempat tersebut, sehingga tempat tersebut menjadi transmisi yang sangat mudah. Sehingga pria yang disirkumsisi sudah terbukti dapat melindungi dirinya dari berbagai penyakit sexual, seperti trikomona, bakterial vaginosis dan  infeksi virus AIDS, namun ternyata bukan hanya dapat melindungi dirinya sendiri tetapi juga dapat melindungi wanita pasangannya hingga 30% dari infeksi HIV, hal ini disebabkan karena struktur kulup dari penis dihilangkan saat sirkumsisi.
4.         Alat-alat yang dibutuhkan
1.         Sarung tangan steril 2 pasang
2.         Kasa steril
3.         Disinfektan, seperti povidone iodine
4.         Klem untuk disinfeksi
5.         Doek lubang steril
6.         Spuit 2.5 atau 5 cc steril
7.         Lidokain untuk anestesi infiltrasi
8.         2 atau 3 klem lurus
9.         2 atau 3 klem arteri kecil
10.     Sonde
11.     Gunting jaringan
12.     Gunting benang
13.     Benang bedah yang cepat diserap, misalnya plain catgut 3/0 secukupnya
14.     Jarum jahit cutting lengkungan ½ , atau lebih baik bila ada dengan jarum jahit a-traumatic cutting
15.     Needle holder
16.     Pinset

5.        Cara circumsisi
1.         Disinfeksi penis dan sekitarnya dengan cairan disinfeksi
2.         Persempit lapangan tindakan dengan doek lubang steril
3.         Lakukan anestesi infiltrasi subkutan dimulai dari pangkal penis melingkar. Bila perlu tambahkan juga pada daerah preputium yang akan dipotong dan daerah ventral
4.         Tunggu 3 – 5 menit dan yakinkan anestesi lokal sudah bekerja dengan mencubitkan pinset
5.         Bila didapati phimosis, lakukan dilatasi dengan klem pada lubang preputium, lepaskan perlengketannya dengan glans memakai sonde atau klem sampai seluruh glans bebas. Bila ada smegma, dibersihkan.
6.         Jepit kulit preputium sebelah kanan dan kiri garis median bagian dorsal dengan 2 klem lurus. Klem ketiga dipasang pada garis tengah ventral. (Prepusium dijepit klem pada jam 11, 1 dan jam 6 ditarik ke distal)

            clip_image002    clip_image004

7.         Gunting preputium dorsal tepat digaris tengah (diantara dua klem) kira-kira ½ sampai 1 sentimeter dari sulkus koronarius (dorsumsisi),buat tali kendali. kulit Preputium dijepit dengan klem bengkok dan frenulum dijepit dengan kocher

clip_image006    clip_image008

8.         Pindahkan klem (dari jam 1 dan 11 ) ke ujung distal sayatan (jam 12 dan 12’). Insisi meingkar kekiri dan kekanan dengan arah serong menuju frenulum di distal penis (pada frenulum insisi dibuat agak meruncing (huruf V), buat tali kendali )
9.         Cari perdarahan dan klem, ikat dengan benang plain catgut yang disiapkan.
10.     Setelah diyakini tidak ada perdarahan (biasanya perdarahan yang banyak ada di frenulum) siap untuk dijahit.Penjahitan dimulai dari dorsal (jam 12), dengan patokan klem yang terpasang dan jahitan kedua pada bagian ventral (jam 6). Tergantung banyaknya jahitan yang diperlukan, selanjutnya jahitan dibuat melingkar pada jam 3,6, 9,12 dan seterusnya

clip_image011   clip_image012

11.     Luka ditutup dengan kasa atau penutup luka lain, dan diplester. Lubang uretra harus bebas dan sedapat mungkin tidak terkena urin.

6.         Tips perawatan paska circumsisi
1.      Segeralah minum obat Analgesik (penghilang nyeri) yang diberikan dokter
2.    Jagalah daerah alat kelamin tetap bersih dan kering, usahakan celana yang digunakan anak lebih longgar untuk menghindari gesekan. Apabila sudah kencing, bersihkan ujung lubang kencing secukupnya secara perlahan, usahakan jangan mengenai luka khitan.
3.    Bengkak pada alat kelamin merupakan kejadian normal, karena bekas suntikan obat anestesi/bius di pangkal penis (terutama bagian atas) yang sebenarnya akan diserap sendiri oleh tubuh dan kempes dalam waktu 1-2 minggu.
4.    Mengatur Makanan (Sebenarnya tidak ada pantangan makanan tertentu yang khusus untuk pasien khitan. Ikan, telur dan daging bukan suatu “larangan untuk dimakan” karena hal tersebut hanyalah “mitos” yang salah dan banyak berkembang di masyarakat. Sebaliknya kandungan vitamin dan protein yang terkandung dalam makanan tersebut diperlukan tubuh untuk membantu proses penyembuhan luka agar lebih cepat kering)
5.    Tidak Perlu berlebihan, biasanya orang yang terlalu khawatir akan penyembuhan luka pasca khitan menggunakan berbagai obat ataupun salep secara berlebihan. Hal ini justru sangat tidak dianjurkan karena bisa menjadi kotoran yang berdampak pada infeksi bila tidak rajin dibersihkan.
Selama 4-5 hari setelah khitan sebaiknya mandi dengan cara dilap tubuhnya.
6.    Usahakan tidak bergerak terlalu aktif untuk menghindari bengkak (oedem) yang berlebihan.
7.    Kontrol dan Melepas Perban (penggantian perban dapat dilakukan setiap 2-3 hari tergantung perkembangan luka khitan. Jika anda sudah mahir hal tersebut dapat dilakukan sendiri di rumah. Jika merasa kesulitan sebaiknya dibawa ke dokter, dan lakukan kontrol rutin ke dokter).


DAFTAR PUSTAKA
Handaya, Yuda. 2010. CIRCUMSISI TEKNIK DORSUMSISI (Teknis Melakukan Sunat), (Online), (http://www.medicalera.com/info_answer.php? thread=6313, diakses 19 Mei 2011).
Hana, Abu. 2009. 7 TIPS DAN KIAT PERAWATAN USAI KHITAN, (Online), (http://abuyahya8211.wordpress.com/2009/11/7-tips-dan-kiat-perawatan-usai-khitan/, diakses 19 Mei 2011).
MML. 2006. Sirkumsisi (sunat) dapat melindungi wanita dari infeksi HIV, (Online), (http://www.kalbefarma.com/?mn=news&tipe=detail&detail= 18275, diakses 19 Mei 2011).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar